Minggu, 02 Januari 2011
Time (hari kedua dith 2011)
2011
Ga terasa sudah masuk ke tahun baru lagi...rasanya baru kemarin
Tidak ada celebration, hanya berterimakasih kepada Allah karena masih dapat menikmati begitu banyak nikmat kehidupan yg Dia berikan ...
tapi ga tau kenapa tiba-tiba ngerasa feeling so blue >_< style="color: rgb(0, 0, 0);">Maka, nyatalah bahwa yang menjadi masalah bukan jumlah waktunya, tapi isi waktunya.
Karakteristik waktu memang sebuah keunikan, bahkan menjadi suatu misteri dalam kehidupan . Terekam dalam tik-tok jam, tercatat dalam buku harian, terhitung dalam kalender tahunan, terukir dalam prasasti-prasasti kehidupan. Walau, sebenarnya ukuran-ukuran itu akan kurang berarti, sebab ukuran waktu yang nyata adalah kehidupan kita sendiri.
Ya, hidup kita adalah waktu itu sendiri, yang terus berputar dan berjalan tiada henti.
Bila saja kita menyadari bahwa waktu adalah hal terpendek karena tak pernah cukup menyelesaikan tugas hidup tapi Waktu adalah terpanjang karena ia adalah ukuran keabadian.
Waktu akan berlalu cepat bagi mereka yang bersuka cita. Waktu berjalan sangat lambat bagi yang dirundung derita. Waktu adalah saksi sejarah yang akan membeberkan segala kehinaan dan kenistaan yang kita lakukan.
Waktu adalah perekam abadi yang akan mengekalkan segala keagungan dan kemuliaan seseorang.
Dan dia adalah modal utama dalam kehidupan ini. Tiada yang dapat terjadi tanpa waktu.
Maka, sungguh suatu kerugian yang sangat besar bila seorang hamba tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan sangat baik dan optimal.
Allah berfirman, "Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat-menasehati dalam menatapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran" [Q.S. AI Ashr: (103): 1-3].
Subhanallah, marilah kita berlindung kepada Allah dari kelalaian memanfaatkan waktu seraya memohon agar dikaruniakan kemampuan untuk mengelola waktu dengan optimal, penuh makna, sesuai dengan yang telah dituntunkan Allah dan Rosul-Nya.
Berikut ada sedikit kutipan yg saya ambil dari sebuah artikel seorang sahabat karena saya sangat suka dengan isinya yg sangat menyentuh;
Ada dua hal yang perlu kita lakukan, agar memiliki keunggulan dalam hidup ini, yaitu:
a. Waktu boleh sama tapi isi harus beda Ajaran Islam sangat menghargai waktu,
Allah SWT sendiri berkali-kali bersumpah dalam Al Quran berkaitan dengan waktu.
Wal 'ashri (Demi waktu), Wadh dhuha (Demi waktu dhuha), Wallail (Demi waktu malam), Wannahar (Demi waktu siang).
Allah juga sangat menyukai orang yang shalat lima waktu dengan tepat waktu, memuliakan sepertiga malam sebagai waktu mustajabnya doa, dan waktu dhuha sebagai waktu yang disukai-Nya.
Maka, sangat beruntunglah orang-orang yang mengisi waktunya efektif hanya dengan mempersembahkan yang terbaik dalam rangka beribadah kepada-Nya.
Allah SWT berfirman dalam sebuah hadits qudsi, yang artinya, "Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru-seru: "Wahai anak Adam aku adalah hari yang baru, dan aku datang untuk menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak kembali lagi sehingga hari pengadilan." (H.R. Turmudzi).
b. Sekarang harus lebih baik daripada sebelumnya,
sungguh kita merasakan bahwa seringkali kita tidak begitu serius menghargai waktu, sehingga kadang-kadang menghamburkannya tanpa guna.
Kadangkala kesia-siaan selalu menjadi bagian dari hidup kita ini; bersantai-santai tanpa merasa rugi waktu, berbicara sia-sia tanpa merasa berdosa, berjalan tanpa tujuan hanya untuk menghabiskan waktu dengan sia-sia.
Padahal, sungguh waktu adalah modal kita dalam mengarungi kehidupan ini. Kalau kita mengoptimalkan modal kita, maka beruntunglah kita, tapi kalau kita menyia-nyiakannya.
Maka sangat pasti akan rugilah kita.
Orang yang bodoh adalah orang yang diberi modal (waktu), kemudian ia sia-siakan modal itu. Naudzhubillah.
Rasulullah SAW. mengingatkan kita dengan sabdanya, " Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia termasuk orang-orang yang merugi" (H.R. Dailami).
"Carilah yang lima sebelum datang yang lima, yaitu
manfaatkanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu (dengan ibadah),
gunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu (dengan amal saleh),
gunakanlah masa kayamu sebelum datang masa miskinmu (dengan sedekah),
gunakanlah masa hidupmu sebelum datang masa matimu (mencari bekal untuk hidup setelah mati). gunakanlah masa senggangmu sebelum datang masa sempitmu.' (Al Hadits).
Dari uraian diatas, maka sebenarnya ada tiga kelompok orang dalam menggunakan waktu, yaitu:
1. Orang sukses, yaitu orang yang menggunakan waktu dengan optimal, dan ia melakukan sesuatu yang tidak diminati oleh orang yang gagal.
2. Orang malang, yaitu orang yang hari-harinya diisi dengan kekecewaan dan selalu memulai sesuatu dengan esok harinya.
3. Orang hebat, yaitu orang yang bersedia melakukan sesuatu sekarang juga. Bagi mereka, tidak ada hari esok. Mereka berkata bahwa membuang waktu bukan saja sesuatu kejahatan, tetapi suatu pembunuhan yang kejam.
Dan sobat, semoga kita pun bisa lebih bijak dalam memanfaatkan waktu ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar